header-int

JURNALIS MAN 3 NGANJUK ADAKAN LIPUTAN KIRAB BUDAYA DESA BALETURI PRAMBON

Rabu, 07 Agu 2024, 16:06:55 WIB - 245 View
Kontributor : Nabila Maulidatul Hikmah Jurnalis MAN 3 Nganjuk
JURNALIS MAN 3 NGANJUK ADAKAN LIPUTAN KIRAB BUDAYA DESA BALETURI PRAMBON

Nganjuk- Jurnalis MAN 3 Nganjuk mengadakan liputan kegiatan kirab budaya di Desa Baleturi Prambon. Jurnalis yang bertugas meliput kegiatan ini adalah  Luthfiatus Sholihah kelas 10-1, M. latief Irkhamuddin kelas 10-2, dan Nabila Maulidatul Himah kelas XI-2.

Kirab Budaya ini diadakan pada Jumat, 1 Agustus 2024. Pagi hari di Desa Baleturi  suasana sudah mulai ramai. Warga berkumpul di balai desa dengan membawa berbagai macam sesajen dan hasil bumi. Para wanita menyiapkan makanan tradisional dan menata sesajen dengan penuh ketelitian, sementara para pria membersihkan lingkungan dan mempersiapkan segala keperluan untuk acara.

Kegiatan ini merupakan tradisi Bersih Desa yang diadakan setiap bulan Muharram. Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah, dianggap sebagai waktu yang tepat untuk membersihkan diri, baik secara fisik maupun spiritual. Salah satu acara paling ditunggu-tunggu adalah pertunjukan wayang kulit yang selalu menjadi puncak dari rangkaian kegiatan Bersih Desa.

Pak Lurah, sebagai pemimpin desa, membuka acara dengan sebuah pidato yang penuh makna. Beliau mengingatkan warga akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan hati, serta menghormati warisan leluhur. "Bersih Desa ini bukan sekadar tradisi," katanya. "Ini adalah cara kita untuk menghormati leluhur, menjaga harmoni dengan alam, dan memulai tahun baru dengan bersih dan suci."

Setelah pidato, acara dilanjutkan dengan arak-arakan yang dipimpin oleh sesepuh desa. Mereka membawa sesajen terdiri dari padi, buah-buahan, kembang tujuh rupa, dan makanan tradisional, sebagai simbol penghormatan kepada leluhur dan permohonan restu untuk tahun yang akan datang.

Bersiap-siap untuk acara puncak: pertunjukan wayang kulit. Pertunjukan wayang kulit ini selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh warga desa. Ki Dalang, yang sudah terkenal keahliannya, mulai mengatur wayang-wayangnya dan menyiapkan cerita yang akan dibawakan malam itu.

Saat malam tiba, punden desa dipenuhi oleh warga yang antusias. Dengan cahaya lampu minyak yang temaram, pertunjukan wayang kulit dimulai. Ki Dalang dengan mahir menggerakkan wayang-wayangnya dan menceritakan kisah-kisah epik. Iringan gamelan menambah suasana magis, membuat seluruh penonton terpesona. Pertunjukan wayang kulit ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana pendidikan dan refleksi. Melalui cerita-cerita wayang, nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan keberanian disampaikan kepada warga desa. Anak-anak mendengarkan dengan penuh perhatian, sementara orang dewasa merenungkan makna yang lebih dalam dari setiap cerita.

Ketika acara selesai, suasana desa terasa lebih damai dan harmonis. Masyarakat Baleturi percaya bahwa dengan melaksanakan Bersih Desa dan menyaksikan wayang kulit, mereka tidak hanya membersihkan lingkungan fisik, tetapi juga menyucikan hati dan pikiran. Mereka merasa lebih dekat satu sama lain dan lebih harmonis dengan alam sekitar.

Tradisi Bersih Desa di bulan Muharram di Baleturi menjadi momen penting yang selalu dinanti. Ini adalah wujud kebersamaan dan rasa syukur warga terhadap alam dan leluhur yang telah memberikan kehidupan dan keberkahan. Pertunjukan wayang kulit menjadi penutup yang sempurna, mengingatkan mereka akan nilai-nilai luhur yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

 

 

Editor: prasojo/lq

#inmas
kemenag
© 2025 Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk Follow kemenag Nganjuk : Facebook Twitter Instagram Youtube