.png){kind=logo}
Kab. Nganjuk (Inmas) – Workshop bertajuk Pembelajaran Abad 21 dengan pendekatan stem entering society 5.0 digelar di MTsN 1 Nganjuk pada Kamis, 13 Januari 2022. Workshop akan digelar selama 3 hari berturut-turut, dimulai hari ini sampai Sabtu, 15 Januari 2022 dengan peserta seluruh guru MTsN 1 Nganjuk.
Adapun kegiatan workshop ini digelar dalam rangka meningkatkan kapasitas para pendidik dalam menyiapkan pembelajaran dengan pendekatan terbaru sesuai dengan perkembangan jaman. Pesatnya perkembangan teknologi membawa perubahan peradaban baru yang sangat pesat di berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Lahirnya berbagai macam platform semakin memudahkan manusia untuk mencari informasi dan berkomunikasi.
Kakankemenag Nganjuk, Afif Fauzi, dalam sambutan pembukaannya mengucapakan terima kasih dan doa mudah-mudahan kegiatan workshop dapat semakin meningkatkan kualitas pendidik yang akhirnya meningkatkan kualitas pendidikan. Ia mengingatkan bahwa ilmu terbarukan dalam dunia pendidikan semacam ini perlu disebarluaskan dan diterapkan ke seluruh guru di kabupaten nganjuk.
“Maju tidak nya pendidikan yang ujungnya adalah anak-anak dapat berprestasi atau tidak, salah satu faktornya adalah semangat dan kualitas pendidik”, tegas Kakankemenag. Guru mengemban tugas yang besar dan berat dimana harus mampu menemukan strategi-strategi kekinian yang sesuai dengan masyarakat dunia saat ini. Perlu strategi yang mumpuni dalam rangka Transfer knowledge, attitude dan culture sehingga dapat tersampaikan dengan baik dan membekas pada generasi mendatang.
Potret Indonesia yang secara index kualitas pendidikan menempati urutan bawha dunia menjadi catatan bersama untuk evaluasi dan perbaikan. Telaah dan strategi lebih lanjut dibutuhkan guna menemukan cara untuk meningkatkan kualitas seluruh elemen pendidikan, baik kepala madrasah, guru, peserta didik, maupun pemangku kepentingan di bidang pendidikan. Kerja keras dibutuhkan untuk mewujudkan peningkatan ini semua. Sehingga menurut Kakankemenag sangat penting dibangun kerjasama yang apik dari seluruh elemen pendidikan yang ada.
Lebih lanjut ia mengimbau untuk memunculkan semangat baru dalam berinovasi dan responsif terhadap fenomena di sekitar. Setelah kurang lebih 2 tahun lalu dibatasi untuk bertemu langsung dengan peserta didik, Pembelajaran tatap muka tentunya membutuhkan penyesuaian-penyesuaian baru dalam menjalankan pendidikan. Ia mengingatkan kepada seluruh peserta yang hadir agar jangan sampai ada respon negatif terjadi di awal pembelajaran tatap muka 100% saat ini.
“Citra Madrasah yang sudah terbangun baik di masyarakat jangan membuat terlena dan tidak berproses untuk terus meningkatkan prestasi.” Pesan Kakankemenag menutup sambutannya. Ia berharap agar citra baik madrasah yang telah terbangun dapat terus ditingkatkan menjadi trend yang terus positif ditengah masyarakat sehingga di masa mendatang, madrasah menjadi rujukan utama pendidikan yang ada di Indonesia. (Lq)
