
Kab. Nganjuk (Inmas) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk melalui Kasubbag TU H. Mukhsin M.Pd.I hadir dalam rapat koordinasi tingkat menteri dalam rangka persiapan pengamanan Idul Fitri 1442 H. Rapat dipimpin langsung oleh Kapolri Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.SI secara virtual melalui video conference.
Polres Kabupaten Nganjuk memusatkan video conference seluruh delegasi instansi pemerintah Kabupaten Nganjuk di ruang Rupatama Polres Kabupaten Nganjuk.
Rapat diawali dengan laporan Kapolri tentang trend peningkatan kasus positif covid 19 selama periode libur. Ia memaparkan bahwa selama periode libur yang terjadi di 2020 trend penambahan kasus harian dan kematian selalu naik. Sebagai contoh kenaikan kasus Idul Fitri 2020 harian naik 93% dan kematian mingguan naik 63%. Sehingga perlu adanya langkah antisipasi laju kasus covid 19 di Indonesia.
Pengendalian kegiatan mudik menjadi kunci menekan laju penambahan kasus covid 19 selama periode Idul Fitri. Budaya masyarakat untuk pulang kampung dan berkunjung tanpa penerapan protokol kesehatan yang ketat saat Idul Fitri menjadi salah satu pemantik tingginya angka kematian covid 19 di daerah. Angka kematian ini terutama pada kelompok lansia yang resiko kematian karena covid 19 cenderung tinggi.
Kegiatan masyarakat yang juga perlu diwaspadai adalah pembagian sembako mendekati Idul Fitri. Kegiatan ini sering menimbulkan kerumunan yang sangat beresiko meningkatkan penyebaran covid-19. Aparat harus siap ansipasi untuk mengawasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan masyarakat yang menimbulkam kerumunan.
Polri juga mempersiapkan antisipasi kegiatan perjalanan mudik melalui kendaraan pribadi dan angkutan umum. Polri telah menyiapkan 333 lokasi penyekatan arus lalu lintas disertai operasi ketat di seluruh Indonesia. Kegiatan dalam operasi yustisi ini akan memeriksa dokumen perijinan perjalanan secara lengkap. Pos-pos penyekatan yang telah disiapkan dan jalur tikus akan dipantau oleh petugas selama 24 jam.
Pos penyekatan akan disertai ambulance yang dilengkapi fasilitas Swab guna mengantisipasi kasus di lapangan. Jika tamu atau pemudik yang tidak bisa menunjukkan dokumen hasil Swab maka akan di Swab antigen di tempat dengan biaya yang dibebankan kepada yang bersangkutan. Apabila dalam pemerikasaan terdapat hasil positif maka akan segera di rujuk ke rumah sakit tempat isolasi covid-19 terdekat.
Kamtibmas dan perangkat di tingkat desa dihimbau untuk tetap memberlakukan pengawasan ketat untuk para tamu yang datang ke desa. Ini sebagai bentuk antisipasi adanya pemudik yang lolos dari upaya penyekatan yang dilakukan oleh Polri. Harus dipastikan dokumen-dokumen dari yang bersangkutan untuk menjamin bebas dari covid-19. Bisa hasil Swab Antigen atau hasil PCR.
Tempat wisata dan hotel dihimbau untuk ikut menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama liburan. Pembelian tiket angkutan umum sebaiknya dilaksanakan secara elektronik sehingga mengurangi resiko kerumunan.
Turut hadir dan memaparkan instruksinya dalam rapat koordinasi kali ini adalah Menteri Perhubungan Ir. Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Agama H. Yaqut Cholil Qoumas, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Menteri Perdagangan yang diwakili Wakil Menteri Perdagangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri PUPR, Perwakilan BNPB.
Harapanya semua instruksi dan program antisipasi bersama ini dapat dilaksanakan sebaik mungkin oleh masyarakat. (Lq)