
Kab. Nganjuk (Inmas) – Bertempat di Aula atas, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk mengadakan Sosialisasi Pendaftaran dan Pembatalan Haji Tahun 2021 pada Kamis (17/6).
Digelar dalam rangka membangun keselarasan informasi antara pemerintah, KBIHU, dan Masyarakat (Jamaah haji), acara sosialisasi menghadirkan 75 peserta yang terdiri dari perwakilan Ketua KBIHU, Ketua Rombongan dan Ketua Regu, Kepala KUA, serta Penyuluh PNS dan Non-PNS di Kabupaten Nganjuk. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh praktisi haji Kabupaten Nganjuk Muafan Fardian Syah.
Hanif Kamalodin Kepala Seksi PHU Kankemenag Nganjuk dalam laporannya menyampaikan bahwa acara yang digelar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat ini sebagai wujud nyata membangun kesepahaman informasi haji yang akurat dan faktual. Ia berharap peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi dapat menjadi agen informasi yang tepat kepada masyarakat sehingga hoax tentang haji dapat diminimalisir.
Senada dengan Kasi PHU, Kakankemenag Nganjuk Taufiqurrohman menyatakan bahwa pemerintah sudah berupaya maksimal dalam melakukan persiapan pemberangkatan ibadah haji tahun 2021. Pemerintah melalui Kementerian Agama pusat sampai daerah sudah melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah haji. Namun perkembangan situasi pandemi covid-19 yang melanda dunia membuat semua negara masih menahan diri dalam membuka pintu masuk dan keluar ke wilayahnya termasuk Arab Saudi.
“Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan menjadi pertimbangan utama peniadaan pemberangkatan ibadah haji tahun 2021”, ucap kakankemenag menegaskan bahwa keputusan pemerintah bukanlah keputusan instan tanpa dasar. Ia menegaskan bahwa sebelum memutuskan untuk batal berangkat dan menerbitkan KMA 660 tahun 2021, Menteri Agama telah berkoordinasi untuk menerima pertimbangan dari berbagai pihak demi keselamatan bersama.
Pria humoris asal Kabupaten Jombang ini berpesan kepada peserta sosialisasi untuk turut menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang. Hoax yang beredar bahwa Indonesia tidak mendapatkan kuota haji karena masih berhutang dan salah vaksin adalah informasi yang menyesatkan dan tidak bisa dipertanggung jawabkan. “Selalu saring dan cari informasi dari kanal resmi yang dimiliki oleh pemerintah”, pungkas Taufiqurrohman menutup sambutan pembukaannya. (Lq)